Review Buku Teman Seperjalanan - Karya Permono Adi Putro

    Berjalan dengan yang tidak semestinya meluruhkan harapan-harapan yang sudah tersusun dan disiapkan. Memiliki teman seperjalanan kala banyak terpaan dan godaan, menjadikannya sebagai pemandu sekaligus pengawas. Mungkin itu kurang renyah di dengar. Senjakala tiba, teman seperjalanan yang bertahan dan berjuang mulai letih tanpa asih. Kasihnya melipir ke tepian tak berpenghuni, berbicara pada ikan-ikan dipermukaan danau. Keluh-kesahnya memekik dan didengar pepohonan rindang, yang diantar oleh hembusan angin. Pesan dan kesannya tersimpan di saku burung kenari, entah akan menuju pada yang dituju atau tidak. Biarkan angin yang mengantarnya dan dedaunan kering beterbangan yang memberitahu arahnya.

-Permono Adi Putro

Sajak-sajak Permono Adi Putro setia pada rima. Dalam puisi-puisinya ia merekam benda, tempat-tempat, dan peristiwa yang membingkai rasa. Seperti judulnya, kumpulan puisi ini tepat menjadi teman seperjalanan yang menghangatkan.

-Lucia Priandarini