
Review Buku Titik Koma Tanda Tanya - Karya Adam
Spesifikasi Buku
“Bagaimana jika selama ini ternyata kau benar-benar budak dari suatu
ajaran? tak benar-benar mengerti benar- salah yang kau pilih? Kalau demikian,
berhentilah dulu berbicara soal kemerdekaan dan mulailah berkawan dengan domba
dan kerbau milik Pak Agus.”
Titik, koma, dan tanda tanya selalu ada di berbagai macam ribuan jenis cerita. Membuat suatu kisah menjadi lebih seru dan beraneka; beralur, dan berirama. Kita adalah mereka, dengan kodratnya masing-masing. Tugas kita adalah masuk dalam kisah, meneliti semua kalimat, mengatur dan membuat warna sendiri seperti yang kita inginkan. Semua dari kita adalah titik dan koma, tanda baca yang membuat alur cerita Tuhan sebagai tanda tanya lebih berwarna.
Surya Adam lahir di Garut, 22 Februari 2000, merupakan sarjana hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Sekalipun memiliki background hukum, Ia merupakan penikmat santai diskursus sastra, filsafat dan agama semenjak masih duduk di bangku SMP Darul Arqam Garut. Selain itu, kesenangannya menikmati bacaan dan dialog terlihat dari beberapa lomba debat bahasa Indonesia yang sempat dia juarai semasa SMA, baik itu tingkat kabupaten maupun Provinsi, serta juara lomba penulisan pendapat hukum di tingkat nasional pada semasa kuliah.
Melanjutkan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Ia
sempat menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Hukum Unpad yang
menyebabkan dirinya harus terlibat aktif dalam dunia aktivisme kampus dan
bergaul dengan beragam warna pemikiran baru mahasiswa, hal tersebut membuat
corak diskursus pemikirannya semakin berkembang.
Saat ini dia mulai masuk ke dunia praktisi hukum, bergabung dengan salah satu firma hukum terkemuka di daerah Jakarta. Melalui beragam titik cerita dilematis dalam buku ini, dia ingin berbagi pada kita perjalanan dialogis dan eksistensial yang dialami oleh seorang anak kecil yang terus menerus penarasan mengenai dirinya, Tuhan, dan lingkungan sekitar yang dikemas dengan bahasa sederhana